LAPORAN KERJA PRAKTEK
PERAWATAN BEARING
TURBIN UAP CONDENSI SEBAGAI PENGGERAK
GENERATOR DI PT. NUBIKA JAYA BLOK SONGO KOTAPINANG
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Menyelesaikan Program S-1
Disusun oleh :
FAISAL AKBAR ROSKA NST
160120082
PROGAM STUDI TEKNIK
MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS
MALIKUSSALEH
ACEH UTARA
2020
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Yang
bertanda tangan di bawah ini, pembimbing Kerja Praktek Jurusan Teknik Mesin
Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh menyatakan bahwa laporan Kerja Praktek
dari :
Nama :
Faisal Akbar Roska Nst
NIM :
160120082
Jurusan : Teknik Mesin
Telah diperiksa dan
dinyatakan sudah selesai melaksanakan Kerja Praktek pada tanggal : 1 Agustus
2019 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2019 lokasi Kerja Praktek PT. NUBIKA JAYA
BLOK SONGO KOTAPINANG, Kab. LabuhanBatu Selatan, Prov. Sumatera Utara.
Bukit
Indah, 25 Februari 2020
Pembimbing,
Reza Putra, ST,. M.Eng
NIP. 197806292005011004
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Yang
bertanda tangan dibawah ini, Penguji Kerja Praktek di PT.Nubika Jaya Block
Songo menyatakan bahwa laporan Kerja Praktek dari :
Nama :
Faisal Akbar Roska Nst
NIM :
160120082
Jurusan : Teknik Mesin
Telah diperiksa dan
dinyatakan sudah selesai melaksanakan Kerja Praktek pada tanggal : 1 Agustus
2019 sampai dengan tanggal 31 Agustus 2019 lokasi Kerja Praktek : PT. NUBIKA
JAYA BLOK SONGO KOTAPINANG, Kab. LabuhanBatu Selatan, Prov. Sumatera Utara.
Bukit
Indah, 25 februari 2020
Penguji I
Penguji II
Edy
Yusuf, ST.,M.Eng
Suryadi, ST.,M.eng
Nip. 197402032003121002 Nip. 198005192008121001
LEMBAR PERNYATAAN BUKAN PLAGIAT
Dengan
ini saya,
Nama Mahasiswa :
Faisal Akbar Roska Nst
NIM :
160120082
Menyatakan
bahwa laporan Kerja Praktek saya :
1.
Disusun oleh saya sendiri (bukan karya orang lain)
2.
Tidak memuat karya atau pendapat yang pernah diajukan untuk memperoleh
gelar disuatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya/pendapat yang pernah
ditulis/diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis didalam
laporan kerja praktek ini dan disebutkan dalam daftar referensi.
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar
dan tanpa tekanan dari siapapun. Jika dikemudian hari terbukti adanya
pelanggaran atas pernyataan tersebut di atas, maka saya bersedia dikenakan
sanksi berupa pembatalan gelar akademik yang saya peroleh.
Jurusan
Teknik Mesin Bukit
Indah, 25 Februari 2020
Faisal Akbar Roska Nst
Nim
: 160120082
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis
sampaikan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan Lapora Kerja Praktek ini yang berjudul “ Perawatan Bearing Turbin Uap Condensi
Sebagai Penggerak Generator di PT. Nubika
Jaya Blok Songo Kotapinang “. Selanjutnya shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah membawa umatnya dari alam kebodohan kepada alam yang penuh dengan Ilmu
Pengetahuan.
Sehingga laporan Kerja
Praktek (KP) di PT. NUBIKA JAYA BLOK SONGO ini dapat terselesaikan dengan baik
tanpa kendala. Laporan Kerja Praktek ini berdasarkan data-data yang diperoleh
berdasarkan melakukan Kerja Praktek. Laporan Kerja Praktek ini tidak lepas dari
kerja sama yang kompak dari para Dosen Pembimbing Kuliah dan Pembimbing lapangan.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi kesempurnaan Laporan
Kerja Praktek ini. Dalam penyelesaian laporan Kerja Praktek ( KP ) ini tidak
terlepas dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis
tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1.
Keluarga tercinta terutama ayah dan ibunda tercinta yang telah banyak
memberikan inspirasi maupun pendapat yang membangun.
2.
Bapak Dr. Herman Fithra.,ST.,MT.,IPM.,ASEAN. Eng selaku Rektor
Universitas Malikussaleh.
3.
Bapak Dr. Muhammad.,ST.,M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Malikussaleh.
4.
Bapak Aljufri.,ST.,MT.,IPM selaku Kepala Jurusan Teknik Mesin
Universitas Malikussaleh.
5.
Bapak Reza Putra, ST,.M.Eng selaku Dosen Pembimbing Kerja Praktek.
6.
Bapak dan Ibu Dosen Teknik Mesin Universitas Malikussaleh.
7.
Bapak Hendy selaku Manager PT. Nubika Jaya Blok Songo.
8.
Bapak Sofyan selaku Humas di PT. Nubika Jaya Blok Songo.
9.
Bapak Ir. Arlyan Syam, MM selaku pembimbing Kerja Praktek di PT. Nubika
Jaya Blok Songo.
10.
Departemen HSE PT. Nubika Jaya Blok Songo.
11.
Seluruh Karyawan dan Karyawati di PT. Nubika Jaya Blok Songo.
12.
Teman-teman seperjuangan yang telah mengikuti kegiatan Kerja Praktek di
PT. Nubika Jaya Blok Songo.
13.
Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan baik secara
material maupun moril.
Akhirnya penulis sampaikan
terimakasih kepada semua pihak, semoga bantuan yang diberikan mendapatkan
balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Doa dan rasa terimakasih tak
terhingga yang terlahir dari lubuk hati terdalam yang dapat penulis sampaikan,
semoga semua yang telah diberikan dapat memberikan manfaat bagi kita semua
amin.
Bukit Indah, 25 Februari 2020
Penulis,
Faisal Akbar Roska Nst
Nim
: 160120082
DAFTAR ISI
COVER
DAFTAR ISI ……...…………………………..…………………………………vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1. Turbin Uap Dalam............................................................................ 11
Gambar 3.2. Gambar sederhana
siklus rankine..................................................... 13
Gambar 3.3. Alat ukur steam pada
turbin............................................................. 14
Gambar 3.4. Spesifikasi
turbin.............................................................................. 15
Gambar 3.5. Spesifikasi
Generator........................................................................ 15
Gambar 4.1. Bearing besar tubin uap.................................................................... 19
Gambar 4.2. journal bearing dan thrust bearing sedang di assembly................... 19
Gambar 4.3. Alat Ukur Vibrasi............................................................................. 21
Gambar 4.4. International
Standart Organization10816....................................... 22
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I Dokumen Proyek.................................................................... xii
Gambar 1.1. turbin uap PT.
Nubika Jaya............................................................ xii
Gambar 1.2. Spesifikasi
Turbin........................................................................... xii
Gambar 1.3. Bearing Pada Turbin...................................................................... xii
Gambar 1.4. Bearing dari samping..................................................................... xiii
Gambar 1.5. posisi letak bearing no 1 pada turbin............................................. xiii
Gambar 1.6. posisi letak bearing no 2 pada turbin............................................. xiii
Gambar 1.7. posisi letak bearing no 3 pada turbin............................................. xiii
Gambar 1.8. posisi letak bearing no 4 pada turbin............................................. xiv
Gambar 1.9. spesifikasi
turbo generator PT. Nubika Jaya.................................. xiv
Gambar 1.10. Pompa oil
Turbin no 1.................................................................. xiv
Gambar 1.11. Pompa oil
Turbin no 2.................................................................. xiv
Gambar 1.12. Alat ukur
Turbin........................................................................... xv
Gambar 1.13. sistem oil
turbin............................................................................ xv
Gambar 1.14. Sistem Turbin............................................................................... xv
Gambar 1.15. Turbin Water and Steam Sistem................................................... xvi
Gambar 1.16. Diskusi
karyawan di PT. Nubika Jaya ......................................... xvi
Gambar 1.17. Perbaikan Lori.............................................................................. xvi
Gambar 1.18. Perbaikan Gear Box bersama Karyawan...................................... xvii
Gambar 1.19. Perbaikan gear box oleh penulis................................................... xvii
Gambar 1.20. Pemeriksaan
rutin seluruh mesin.................................................. xvii
Gambar 1.21. Analisa
Perawatan Mesin............................................................. xviii
Gambar 1.22. Pemeriksaan
mesin bersama karyawan......................................... xviii
Gambar 1.23. Team Kerja
Praktek...................................................................... xviii
Gambar 1.24. Pemeriksaan mesin di kolam limbah bersama karyawan............. xix
LAMPIRAN II.................................................................................................. xx
Struktur Organisasi
Perusahaan.......................................................................... xx
LAMPIRAN III................................................................................................ xxi
Keterangan Penilaian dari
Perusahaan................................................................ xxi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Semakin bertambahnya
penduduk di Indonesia maka kebutuhan yang dibutuhkan juga semakin meningkat,
baik dari segi transportasi, lowongan pekerjaan, kebutuhan konsumsi dan
lain-lain. Indonesia merupakan salah satu negara agraris yang dimana sebagian
besar penduduknya petani, dengan bertambahnya penduduk dan laju pembangunan di
Industri yang mempengaruhi sector pertanian serta untuk memperkokoh struktur
ekonomi seimbang antar migas dan industri lainnya, salah satu upaya untuk
meningkatkan hasil panen atau produktivitas adalah membangun perusahan
pengolahan kelapa sawit (PKS). Salah satu perusahaan yang menghasilkan beberapa
macam minyak yaitu PT. Nubika Jaya Blok Songo.
Pada saat ini perkembangan
teknologi dan globalisasi telah mencapai tahap canggih dan modern. Oleh karena
itu perlu adanya penyeimbangan yang sesuai dengan sumber daya manusianya
sendiri secara professional pada bidangnya masing-masing. Universitas
Malikussaleh khususnya Fakultas Teknik Jurusan Teknik Mesin yang terletak di
kota Lhokseumawe ingin mengembangkan dan melatih ilmu mahasiswanya agar
mengaplikasikannya ke dunia kerja. Setiap mahasiswa tidak hanya dipersiapkan
dalam bidang akademis saja, akan tetapi diwajibkan pula untuk membekali diri
dengan pengalaman-pengalaman positif agar dapat mengaplikasikan ilmu yang telah
didapat dibangku kuliah. Diharapkan mahasiswa Universitas Malikussaleh dapat
memberikan dampak positif terhadap perkembangan teknologi dan globalisasi yang
bermanfaat bagi perusahaan-perusahaan terkhususnya yang ada di Indonesia ini.
Kerja praktek ini merupakan
salah satu mata kuliah wajib yang harus dipenuhi oleh mahasiswa Teknik Mesin
Universitas Malikussaleh yang dilakukan disuatu perusahaan atau industri yang
berkaitan dengan disiplin ilmu Teknik Mesin.
Kegiatan Kerja Praktek (KP)
ini di maksudkan agar mahasiswa dapat turun langsung ke lapangan meninjau dan
dapat menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dilapangan, selain itu juga
mahasiswa diharapkan mampu mengembangkan keterampilan yang membentuk semangat
kerja bagi mahasiswa untuk memasuki lapangan kerja maupun penciptaan lapangan
kerja yang penuh dengan persaingan bisnis.
Dengan mengikuti kerja
praktek ini (KP), mahasiswa Universitas Malikussaleh diharapkan dapat
mensinergikan pengetahuan dibidang permesinan dengan lingkungan kerja. Selain
itu, jika mahasiswa tersebut memiliki penilaian kinerja yang baik menurut
perusahaan tempat pelaksanaan kerja praktek, maka bukan hal yang mustahil bagi
mahasiswa tersebut memiliki kesempatan untuk bergabung dengan perusahaan
tempatnya melakukan kerja praktek setelah lulus nanti.
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang
diambil penulis ialah :
1.
Bagaimana langkah overhaul bearing
di PT. Nubika Jaya ?
2.
Definisi Turbin dan Jenis ?
3.
Prosedur Perawatan Bearing
turbin
4.
Bagaimana cara kerja bearing
pada turbin uap ?
5.
Jenis bearing pada turbin uap
?
6.
Faktor Penyebab kerusakan bearing
pada turbin uap dan penangannya ?
Kerja praktek ini bertujuan
agar kami dapat mengetahui prosedur pengoperasian dan perawatan system kerja
Turbin Uap di PT. Nubika Jaya Blok Songo, serta sebagai literature pembanding secara teori dengan keadaan aplikasi di lingkungan
kerja di PT. Nubika Jaya Blok Songo.
Adapun tujuan khusus kerja praktek ini ialah :
1.
Agar mahasiswa dapat mengenal permasalahan yang dihadapi oleh suatu
perusahaan industri atau perbengkelan dengan kemampuan menganalisa serta
mensintesis, mahasiswa dapat memperoleh pengalaman kerja terutama yang
berhubungan dengan prosedur penyelesaian masalah.
2.
Memotivasi mahasiswa untuk berpartisipasi dalam permasalahan
pembangunan, seperti kegiatan perancangan, pelaksanaan, pembuatan, penggunaan,
pengolahan dan pengawasan yang berhubungan dengan kontruksi, produksi,
pembangkit tenaga dan manajemen perusahaan yang terkait dengan permesinan
industri secara umum.
3.
Dapat membuka pengetahuan dan pengaplikasian ilmu dalam dunia kerja.
4.
Mengetahui perbedaan antara dunia kerja dengan dunia dalam perkuliahan
yang hanya berdasarkan teori.
5.
Menjalin hubungan kerja sama antar pihak Universitas dan Perusahaan.
6.
Mempelajari siklus kerja pembangkit secara keseluruhan pada PT. Nubika
Jaya Blok Songo.
7.
Mempelajari bagaimana sistem kerja dan perawatan Turbin di PT. Nubika
Jaya Blok Songo.
8.
Mengadakan pengamatan dan membandingkan antara ilmu yang didapat dari
bangku kuliah dengan kondisi nyata di lapangan.
9.
Mengetahui proses kerja dan prosedur operasi sistem kerja dan perawatan
turbin.
10.
Mengetahui dan mempelajari dunia kerja dan cara pengaplikasian ilmu
dalam dunia perkuliahan.
11.
Belajar bersosialisasi yang baik dengan sesama karyawan PT. Nubika Jaya
Blok Songo.
1.4. Batasan Masalah
Karena keterbatasan waktu
yang diberikan untuk melakukan kerja praktek lapangan ini maka kami tidak bias
membahas semua bidang. Oleh karenanya kami membatasi permasalahan dalam laporan
kerja praktek lapangan ini yang dapat dibahas diantaranya ialah :
1.
Definisi sederhana turbin
2.
Kerusakan Bearing Pada Turbin
3.
Latar Belakang Bearing pada
Turbin
Waktu yang diberikan dalam
melaksanakan Kerja Praktek ini adalah selama 1 bulan terhitung mulai dari 01
Agustus 2019 s/d 31 Agustus 2019, dan jam kerja yang efektif yaitu pukul 06.45 Wib s/d 16.00 Wib.
Pelaksanaan Kerja Praktek dilaksanakan di PT. Nubika Jaya Blok Songo.
Pelaksanaan Kerja Praktek
dilaksanakan di PT. Nubika Jaya Blok Songo yang terletak di jalan lintas
sumatera, Desa sisumut Kec. Kotapinang, Kab. Labuhanbatu Selatan – Sumut.
Sedangkan kantor pusatnya berada di medan dengan alamat jalan Iskandar Muda
no.17 Medan, Sumatera Utara. PT Nubika Jaya Blok Songo terletak di daerah
pedesaan Sisumut Kotapinang Labusel sehingga memberikan lapangan pekerjaan bagi
masyarakat sekitarnya dan juga dekat dengan jalan raya Lintas Sumatera sehingga
dapat mempermudah transportasi dalam memasarkan produknya maupun mendapatkan
bahan bakunya.
1.6. Metode Penelitian
Metode penelitian yang
digunakan dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah sebagai berikut :
1.
Studi literature yaitu dengan
mengambil teori dari buku-buku di perpustakaan, buku yang dipinjamkan oleh
pembimbing dan referensi lainnya.
2.
Observasi yaitu dengan praktek
langsung ke lapangan, pengumpulan data dengan cara mensurvei dan wawancara
langsung dengan pembimbing serta staff lainnya.
BAB II
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
PT. Nubika Jaya Blok Songo
merupakan bagian dari Permata Hijau Group (PHG) lokasi pabrik ini terletak di
jalan Lintas Sumatera, Desa Blok Songo, Kec. Kotapinang, Kab. Labuhanbatu
Selatan – Sumatera Utara, dengan luas ± 35 ha. PT. Nubika Jaya Blok Songo
berdiri pada tahun 2001, diawali dengan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) dengan design
awal adalah berkapasitas 60 ton/jam namun kapasitas terpasang adalah 45
ton/jam.
PT. Nubika Jaya memakai
bahan baku utama adalah Tandan Buah Segar (TBS) yang bersumber dari kebun
sendiri perusahaan seluas 2.200 hektar yang berada di kecamatan Kampung Rakyat
Labuhanbatu Selatan dan juga perkebunan dari masyarakat. Produk akhir dari PKS
adalah Crude Palm Oil (CPO) minyak mentah
kelapa sawit memiliki kandungan
mineral alami dan
Palm Kernel Oil (PKO). Pada tahun
2002 PT. Nubika Jaya membangun Kernel
Chrushing Plant (KCP) dengan kapasitas 400 ton/hari, dengan bahan baku
adalah Kernel (inti), yang sumbernya dari PKS sendiri dan beli dari pabrik
lain. Produk utama dari KCP adalah Crude
Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel
Expeller (PKE).
Pada tahun 2003 dibangun
Pabrik Refinery dan Fraksinasi dengan kapasitas
1000 ton/hari, dengan bahan baku CPO dan PKO. Sumber bahan baku CPO berasal
dari PKS sendiri dan juga hasil pembelian dari pabrik lain, sedangkan bahan
baku PKO bersumber dari KCP dan unit sepupu seperti PT. VAL Hutalombang, dll.
Produk akhir dari Pabrik Refinery dan Fraksinasi adalah Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) / Refined Bleached Deodorized Kernel Palm Oil (RBDPKO) dan Palm Fatty Acid Distilled (PFAD) / Palm Kernel Fatty Acid Distilled (PKFAD).
RBDPO diolah lagi Bleached Deodorized Olein (RBD Olein) dan Refined Bleached Deodorized Stearine (RBD Stearine). Pada tahun 2008 dibangun Power Plant, sebagai pembangkit listrik guna memenuhi kebutuhan power PKS, KCP, PRJ, PON dan Domestic yang untuk jangka panjang akan
dihubungkan dengan PLN. Dan pada tahun 2008 juga dibangun Biogas dengan
memanfaatkan limbah PKS menjadi bahan baku, dengan menangkap gas H₂S –nya < 20 part per million (ppm) yang mana gas
tersebut dapat digunakan sebagai bahan bakar pengganti Elpiji di Hydrogen.
Pada tahun 2009 dibangunlah
unit Transportasi Alat Berat (TAB), yang bertujuan dapat merawat/memperbaiki
unit kendaraan dan alat berat milik Permata Hijau Group (PHG), khususnya yang
berada di unit PT. Nubika Jaya Blok Songo.
PT. Nubika Jaya Blok Songo
Unit Oleokimia adalah bagian dari Perusahaan Permata Hijau Group (PHG). Group
yang bergerak dalam produksi Fatty Acid,
Glycerine, Beading Plant dan Soap
Plant, didirikan pada tahun 2007 dan mulai beroperasi pada tahun 2008.
Didukung dengan sumber daya manusia sebanyak 257 orang, terdiri dari 1 orang
manager, 23 orang staff, 122 orang operator (non staff), 71 orang pembantu operator (non staff) dan 40 orang buruh harian lepas, maka total seluruh
karyawan adalah 257 orang.
Dalam melaksanakan
pekerjaannya, PT. Nubika Jaya Blok Songo unit Oleokimia sangat menyadari
pentingnya mutu (Quality) produk
terhadap pelanggan dan pihak-pihak yang terkait. Dengan semakin berkembangnya
permintaan pelanggan, khususnya tuntutan untuk memenuhi persyaratan
standarisasi mutu untuk Produk Fatty Acid,
Glycerine dan Beading, maka PT. Nubika Jaya
Blok Songo unit Oleokimia mempunyai komitmen dalam melaksanakan proses
produksi sesuai dengan permintaan dan persyaratan pelanggan (customer requirement), serta ketentuan
yang berlaku sehingga dapat memuaskan pelanggan (customer satisfaction).
Untuk mewujudkan komitmen
dengan menerapkan Sistem Manajemen Mutu (SMM) yang mengacu pada persyaratan :
1.
ISO 9001 : 2008
2.
CAC/RCP 1-1969 Rev. 2003 dan GMP + Standar B2 (Quality Control for Feed
Material)
3.
HACCP (Hazard Analysis Critical
Control Point) untuk Food Hygiene dan
4.
Sertifikasi Halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Dengan sertifikasi diatas
penerapannya dilapangan, PT. Nubika Jaya Blok Songo unit Oleokimia secara
konsisten melakukan perbaikan yang berkelanjutan (Continual Improvement) dalam melaksanakan pekerjaannya yang sesuai
dengan persyaratan pelanggan dan ketentuan yang berlaku.
1.
Nama Perusahaan : PT NUBIKA JAYA
BLOK SONGO
2.
Nama Pemilik : Robert Virgo
3.
Alamat Perusahaan : Jalinsum, Desa Sisumut, Kec. Kotapinang, Kab.
Labuhanbatu Selatan – Sumatera Utara.
4.
Bidang Usaha : Pengolahan
Kelapa Sawit dan Keturunannya
5.
Produk : CPO, PKO,
PK, PKE, PFAD, BPO, OLEIN,
STEARIN, SABUN, BEAD, GLISERIN, BIOGAS
6.
Visi :
Menjadi perusahaan yang terbaik dan berkelanjutan dalam
industri
minyak sawit dengan menghasilkan produk berkualitas dan bermanfaat bagi
masyarakat.
7.
Misi : a.
Memenuhi Permintaan Pelanggan
b. Mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM)
c. Mengupayakan peningkatan yang
berkelanjutan
d. Memaksimalkan keuntungan yang
berkelanjutan
8.
Nilai – nilai : 1. Team work : hal – hal yang besar dapat
dicapai dengan
Bekerjasama sebagai satu team.
2. Integrity
: Bertindak dengan kejujuran yang mengikuti
Standar etika tinggi.
3. Professionalis
: Mengetahui bagaimana melakukan,
Kapan dilakukan dan melakukannya dengan
benar.
4. Communication
: Mendengar dan menanggapi dengan
Sikap positif.
5. Excellence
: Memberikan upaya terbaik dalam segala
Hal.
PT. Nubika Jaya Blok Songo
memiliki tujuan, yaitu :
1.
Memperluas lapangan pekerjaan, untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat pada umumnya dan meningkatkan taraf hidup karyawan.
2.
Memelihara kekayaan alam serta menjaga kelestarian lingkungan sehingga
terciptanya kesuburan tanah, mata air dan mengurangi polusi udara maka
terbentuklah keseimbangan lingkungan yang nyaman.
3.
Menghasilkan produk yang bermutu, halal dan berkualitas tinggi bagi
konsumen.
4.
Melestarikan kelapa sawit sebagai sumber daya local dan alternatif
peningkatan ekonomi berbasis kelapa sawit.
-
Terlampir
TINJAUAN PUSTAKA
3.1. Pengertian
Turbin
Turbin adalah sebuah mesin
berputar yang mengambil energi dari aliran fluida. Turbin sederhana memiliki
satu bagian yang bergerak, “ assembly
rotor-blade”, fluida yang bergerak menjadikan baling-baling berputar dan
menghasilkan energi untuk menggerakkan rotor.
Menurut Munandar (2004:44)
turbin adalah mesin penggerak, dimana energi fluida kerja dipergunakan langsung
untuk memutar sudu turbin. Jadi, berbeda dengan yang terjadi pada mesin torak,
pada turbin tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi. Pada turbin
tidak terdapat bagian mesin yang bergerak translasi, melainkan gerak rotasi.
Bagian turbin yang berputar biasanya disebut
dengan istilah rotor turbin, sedangkan bagian turbin yang tidak berputar
dinamai dengan istilah stator. Rotor turbin terletak didalam rumah turbin dan
rotor turbin memutar poros daya yang digerakkannya atau memutar poros daya yang
digerakkannya atau memutar bebannya (generator listrik, pompa, kompresor,
baling-baling, dll).
Didalam turbin fluida kerja
mengalami ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan dan mengalir secara
kontinyu. Penamaan turbin didasarkan pada jenis fluida yang mengalir
didalamnya, apabila fluida kerjanya berupa uap maka turbin biasa disebut dengan
turbin uap.
Pada umumnya turbin sekarang
ini dibagi menjadi 3 jenis turbin, diantaranya ialah :
1.
Turbin uap
2.
Turbin gas
3.
Turbin air
Tetapi yang jadi pokok pembahasan dalam laporan ini ialah hanya turbin
uap.
3.2.1. Turbin Uap
Turbin uap merupakan suatu penggerak mula yang mengubah energi potensial
uap menjadi energy kinetic dan selanjutnya diubah menjadi energi mekanis dalam
bentuk putaran poros turbin.
Menurut Marcos (1933 : 38) turbin uap adalah suatu pesawat yang
digunakan merubah energi uap menjadi energi mekanis, atau dengan kata lain “ turbin
uap adalah sebuah pesawat dimana energi potensial yang diubah menjadi energi
kinetis dan selanjutnya energi itu dirubah menjadi usaha mekanik”. Generator
yang digunakan untuk pembangkit listrik tenaga uap berfungsi untuk
mengkonversikan energi panas dari uap air menjadi energi listrik.
Turbin uap mempunyai komponen penting didalamnya seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3.1. antara lain
:
1. Shaft Seal
Shaft seal adalah bagian dari turbin antara poros dengan casing yang berfungsi
untuk mencegah uap air keluar dari dalam turbin melewati sela-sela antara poros
dengan casing akibat perbedaan tekanan dan juga untuk mencegah udara masuk ke
dalam turbin (terutama turbin LP karena turbin tekanan uap air yang lebih vakum)
selama turbin uap beroperasi.
2. Turbine Bearings
Bearing / Bantalan adalah sebuah
elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi gerak relative antara dua atau
lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada arah yang diinginkan
3. Balance Piston
Pada turbin uap, ada 50% gaya reaksi dari sudu yang berputar
menghasilkan gaya aksial terhadap sisi belakang dari silinder pertama turbin,
gaya inilah yang perlu dilawan oleh sistem balance
piston.
4. Turbin Stop Valves
Atau sering disebut juga emergency
stop valve karena berfungsi untuk
mengisolasi turbin dari supply uap
air pada keadaan darurat untuk menghindari kerusakan atau juga overspeed.
5. Turbin Control Valve
Berfungsi untuk mengontrol supply
dari uap air yang masuk ke dalam turbin sesuai dengan sistem kontrol yang
bergantung pada besar beban listrik.
6. Turbin Device
Adalah suatu mekanisme untuk
memutar rotor dari turbin pada start awal atau pada saat setelah shut down untuk mencegah terjadinya
distorsi/bending akibat dari proses pemanasan/pendinginan yang tidak seragam
pada rotor.
7. Casing
Adalah sebagai penutup bagian-bagian utama turbin uap, atau sering
disebut rumah untuk turbin itu sendiri.
8.
Rotor
Adalah bagian turbin yang berputar terdiri dari poros, sudu turbin atau
deretan sudu yaitu stasionary blade dan
moving blade. Untuk turbin bertekanan
tinggi atau ukuran besar, khususnya untuk turbin jenis reaksi maka rotor ini
diperlukan di balance untuk menyeimbangi gaya reaksi yang timbul
secara aksial terhadap poros.
Gambar 3.1. Turbin Uap Dalam
Turbin uap termasuk mesin tenaga
atau mesin konversi energi dimana hasil energinya dimanfaatkan mesin lain untuk
menghasilkan daya. Didalam turbin terjadi perubahan energi potensial uap
menjadi energy kinetic yang kemudian
diubah .
1.
Turbin Kondensasi
Tekanan luar turbin kurang
dari 1 atm dan dimasukkan ke dalam kompresor.
2.
Turbin Tekanan Lawan
Apabila
tekanan sisi keluar turbin masih besar dari 1 atm sehingga masih dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan turbin.
3.
Turbin Ekstraksi
Di
dalam turbin ini sebagai uap dalam turbin diekstraksi untuk proses pemanasan lain,
misalnya proses industri.
Siklus pada turbin uap
adalah siklus Rankine ditunjukkan pada Gambar 3.2 dibawah ini, yang terdiri
dari 2 jenis siklus yaitu :
1.
Siklus Terbuka, dimana sisa uap dari turbin langsung dipakai untuk
keperluan proses.
2.
Siklus tertutup, dimana uap bekas dari turbin dimanfaatkan kembali
dengan cara didinginkan di kondensor, kemudian dialirkan kembali melalui pipa
menuju pompa dan seterusnya, sehingga merupakan siklus tertutup.
Gambar 3.2. Gambar sederhana
siklus rankine
Turbin Uap di PT. Nubika
Jaya Blok Songo merupakan turbin reaksi berumah ganda High Pressure (HP) dan Low
Pressure (LP) dengan 3 extraction.
Dimana spesifikasi uap yang masuk ke
turbin adalah bertekanan 68 bar dengan suhu 800 – 1300℃ sesuai output dari boiler. Aliran uap mengalir
secara axial dari sudu pengatur (HP)
– sudu tetap (stator) – sudu jalan/rotor (HP/LP) – Condenser (perubah fase) – air kondensat – LP heater 1 – LP heater 2 – Feed water tank, turbin uap di PT.
Nubika Jaya Blok Songo menggunakan steam high
pressure (HP) dan akan menghasilkan steam low (LP) yang akan dikirim melalui
pipa menuju tempat perebusan kelapa sawit. Untuk memudahkan pemantauan dan
keadaan kondisi turbin uap maka turbin dipasang beberapa alat ukur seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 3.3, yaitu :
1.
Tekanan dan temperatur main steam/exhaust
steam dan kondensat.
2.
Tekanan dan temperature sistem – sistem oli
3.
Penunjukkan level – hotwell condenser – LP heater 1 dan 2 – oli
4.
Penunjukkan vibrasi (6 titik) / pemuaian poros ( 2 titik ).
5.
Temperatur Vi dan Δt ( temperatur rumah turbin )
6.
Penunjukkan putaran
Gambar 3.3. Alat ukur steam pada
turbin
PT. Nubika Jaya Blok Songo
menggunakan turbin jenis Shandong Jinan berasal dari Republic Of China yang
ditunjukkan pada Gambar 3.4. PT. Nubika Jaya blok Songo menggunakan Turbo
Generator jenis Shandong Jinan dari Republic Of China tipe QF □ – 7.5 – 2 dengan
nomor 7526, yang ditunjukkan pada Gambar 3.5.
Turbo generator memilliki rated speed 3000 r/min dan rated freq 50 Hz, generator yang dipakai PT. Nubika Jaya Blok
Songo, memiliki rated voltage 6300 v,
rated current 809 A, dengan rated power 7500 kw yang dihasilkan, rated output 8821 kVA, exciting current 229 Ampere dengan
menggunakan connection styles (gaya)
Y.
Gambar 3.4. Spesifikasi
turbin
Gambar 3.5. Spesifikasi
Generator
Turbin uap merupakan
komponen utama di dalam suatu pembangkit listrik tenaga uap yang perlu
dipelihara dengan baik, karena pemeliharaan merupakan salah satu faktor yang
menentukan keandalan, safety,
efisiensi dan life time.
Life time turbin yang ada pada PT. Nubika Jaya Blok Song yaitu ± 5 tahun, dengan
isi oil 2500 liter. Karena itu masalah pemeliharaan harus mendapat perhatian
yang sungguh-sungguh baik segi pengoperasiannya, perencanaannya maupun pelaksanaanya.
Akan lebih baik apabila
telah dimiliki buku pedoman standart untuk pemeliharaan turbin uap, sehingga
dalam merencanakan, pemeliharaan dapat digunakan untuk mempersiapkan tenaga
kerja, peralatan spare part/materials serta waktu yang diperlukan, tetapi di
PT. Nubika Jaya telah ada dikhususkan seorang pakar perawatan mesin turbin
disana, yang didatang langsung dari china yaitu Mr. Maa sebagai operator
perawatan turbin Shandong.
Karena sifat turbin uap yang
sangat utama, maka pada umumnya turbin uap dipelihara secara periodic atau time based maintenance (pemeliharaan
berdasarkan jam operasi) sehingga setelah turbin uap yang bersangkutan
menjalani waktu operasi tertentu harus dilakukan pemeriksaan, perbaikan atau
pergantian pada komponen atau material nya.
Untuk lebih meningkatkan
keandalan dan safety, time based
maintenance tersebut diatas akan ditunjang oleh condition based maintenance (pemeliharaan berdasarkan kondisi)
dengan cara memonitor kondisi turbin uap secara terus- menerus dan melakukan
koreksi/perbaikan apabila diperlukan.
Pemeriksaan secara harian
sebaiknya dilakukan untuk mengetahui keadaan secara umum dan menyeluruh,
beberapa kegiatan yang dilakukan harus tercatat dan beberapa nilai counter yang cukup penting harus dilakukan
pengechekan sesering mungkin, sehingga apabila ada masalah dapat dilakukan
penghentian alat secara terjadwal.
Secara teori terdapat 4
jenis pemeliharaan :
1.
Break down atau corrective maintenance adalah mengoperasikan peralatan sampai
terjadi kerusakan dan hanya memperbaiki atau mengganti komponen yang rusak.
Kekurangan perawatan jenis ini ialah merupakan jenis manajemen yang tidak
terencana.
2.
Preventive atau time-based maintenance adalah perawatan yang terjadwal dalam
interval waktu tertentu, berdasarkan kalender desk atau run time hours dari peralatan. Pada waktu tersebut dilakukan
perbaikan atau penggantian komponen yang rusak sebelum terjadi masalah.
3.
Predictive atau condition based maintenance adalah kondisi operasi yang dilakukan
pada predictive maintenance adalah mengamati peralatan secara periodik. Ketika
terdeteksi trend yang berbahaya, komponen yang bermasalah pada peralatan di identifikasi
dan dijadwalkan untuk perbaikan. Peralatan tersebut akan dimatikan pada saat
keadaan darurat dan komponen yang rusak akan diganti.
4.
Proactive atau prevention maintenance jenis ini adalah menganalisa kerusakan dan
pengukuran proactive akan dilakukan
secara berkala agar kerusakan tidak terulang lagi di kemudian hari.
3.7. Bearing Turbin Uap
Bearing
dalam bahasa Indonesia yaitu Bantalan. Dalam ilmu mekanik bearing adalah sebuah elemen mesin yang berfungsi untuk membatasi
gerak relative antara dua atau lebih komponen mesin agar selalu bergerak pada
arah yang diinginkan. Bearing menjaga
poros (shaft) agar selalu berputar
terhadap sumbu porosnya, atau juga menjaga suatu komponen yang bergerak linier
agar selalu berada pada jalurnya.
Bantalan merupakan suatu
bagian dari elemen mesin yang cukup penting karena fungsi dari bantalan yaitu
untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat berputar tanpa mengalami gesekan
yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk memungkinkan poros serta
elemen mesin lainnya bekerja dengan baik. Bearing
pada turbin uap umumnya dikategorikan menjadi 2 yaitu fluid film bearings dan Rolling
contact bearings.
Turbin di PT. Nubika Jaya
Blok Songo menggunakan jenis bearing
fluid film bearing seperti Gambar 4.1 dan 4.2. Fluid Film Bearings adalah jenis bearing dimana beban rotor ditopang oleh lapisan tipis (film) fluida yang berada diantara rotating (rotor) dan non-rotating (bearing) element. Bearing yang termasuk jenis ini adalah
tipe thrust bearing (menahan beban
aksial) dan journal bearing (menahan beban radial).
3.8.
Fungsi Bearing
Bearing pada turbin uap memiliki beberapa
fungsi yaitu sebagai berikut :
a.
Menahan diam komponen rotor aksial
b.
Menahan berat dari rotor
c.
Menahan berbagai macam gaya tidak stabil dari uap air terhadap sudu
turbin
d.
Menahan gaya kinetic akibat dari sisa-sisa ketidakseimbangan atau karena
kerusakan sudu (antisipasi)
e.
Menahan gaya aksial pada beban listrik yang bervarian.
Jenis bearing yang digunakan
dalam desain turbin uap yaitu thrust
bearing, journal bearing, dan
kombinasi antara keduanya.
PEMBAHASAN
4.1. Spesifikasi Bearing
PT. Nubika Jaya Blok Songo
menggunakan turbin merk Shandong dari china, terdapat 4 bearing utama yang ada didalam turbin dengan material logam dan
masing-masing memiliki nomor bearing
yang terdapat pada turbin yaitu :
1.
Bearing 1 (bearing besar) sd 100. 0804-1 terletak pada depan turbin
2.
Bearing 2 (bearing kecil) sd 70. 08.02-1 terletak pada tengah turbin
3.
Bearing 3 (bearing besar) sd 21. 08.07-1 terletak pada tengah turbin
4.
Bearing 4 (bearing kecil) ds js 317. 305 terletak pada ujung turbin
Gambar 4.1. Bearing
besar tubin uap
Gambar 4.2. journal
bearing dan thrust bearing sedang
di assembly
Secara pengertian turbin uap
adalah peralatan mekanis yang dapat mengubah uap menjadi energy kinetic sehingga berfungsi sebagai penggerak poros turbin.
Uap itu sendiri berasal dari boiler yang mengeluarkan “superheat” atau uap yang sangat panas.
Poros turbin yang digerakkan
dibantu roda gigi reduksi akan menghubungkan proses mekanisme sesuai dengan
bidang industri seperti untuk pembangkit tenaga listrik.
Uap yang memiliki tekanan
tinggi akan dialirkan menuju turbin dan terus mengalir sepanjang porosnya
hingga titik keluar turbin. Bagian utama pada turbin uap terbagi menjadi 2
macam, yaitu rotor dan stator yang didukung bagian lainnya seperti bearing dan lain-lain.
Dalam beberapa kasus
mengenai kendala temperatur bearing,
tidak selalu diakibatkan oleh satu penyebab saja. Namun banyak faktor yang
dapat mempengaruhi kerusakan pada bearing,
beberapa penyebab yang menjadi faktor kerusakan bearing diantaranya :
1.
Clearance tidak sesuai standart
2. Vibrasi
3.
Kegagalan pelumas
4.
Kebocoran steam
Clearance, yakni jarak (gap) antara bearing dengan poros rotor memiliki
nilai dan toleransi yang tidak boleh diabaikan. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap besarnya vibrasi pada bearing saat beroperasi.
Kegagalan pelumasan juga dapat mengakibatkan temperatur bearing naik, jika temperatur naik maka bearing dapat mengalami gesekan yang
dapat mengakibatkan aus pada bearing.
Namun di PT. Nubika Jaya
Blok Songo permasalahan yang sering terjadi pada bearing yaitu timbulnya vibrasi.
Getaran atau yang biasa disebut dengan vibrasi
adalah gerakan periodik bolak balik dari mesin atau komponen mesin dari titik
diamnya (posisi netral) menuju titik maksimum (Upper limit) dan titik minimum (Lower
limit).
Vibration Severity atau level getaran (vibrasi)
merupakan nilai yang menggambarkan tinggi rendahnya nilai getaran (vibrasi) dari suatu mesin/ peralatan.
Dalam kerja praktek ini kita menggunakan standar getaran (vibrasi) suatu mesin/peralatan yaitu ISO (International Standart Organization).
Dalam pemilihan standar
perlu diperhatikan spesifikasi dan data teknis mesin/peralatan agar sesuai
dengan standar yang berlaku. Untuk pengukuran vibrasi yang berbasis pada casing (non rotating part) dapat mengacu pada ISO 10816 seperti ditunjukkan
pada gambar 4.4. dibawah ini.
Tapi didalam kerja praktek ini kita tidak
mengukur seberapa kuat getaran vibrasi
yang dihasilkan karena alat yang ada dilapangan sedang mengalami problem/kerusakan cukup serius seperti Gambar
4.3. dibawah ini.
Gambar 4.3. Alat Ukur
Vibrasi
Gambar 4.4. International Standart Organization
10816
Getaran atau Vibrasi merupakan respon dari suatu
sistem terhadap gaya yang diterima oleh mesin, baik dari dalam maupun dari luar
sistem. Turbin uap sewaktu-waktu bisa
mengeluarkan getaran atau vibrasi
yang menandakan adanya kerusakan pada salah satu komponennya. Berikut ini
beberapa penyebab timbulnya vibrasi pada turbin uap yang terjadi di PT. Nubika
Jaya Blok Songo :
1.
Unbalance, adanya pergeseran pada rotor
dari titik pusat putarannya sehingga menimbulkan getaran yang cukup tinggi.
Nilai amplitude vibrasi yang
dihasilkan sama besarnya dengan vibrasi
putaran.
Unbalance adalah kondisi dimana pusat
masa tidak sesumbu dengan sumbu rotasi. Penyebab dari unbalance:
a.
Kesalahan saat proses permesinan atau assembly
b.
Eksentrisitas komponen
c.
Adanya kotoran pada saat pengecoran
d.
Korosi atau keausan
e.
Distorsi geometri karena beban termal dan beban mekanik
f.
Penumpukan material, misalnya debu pada vane kompresor
g.
Komponen yang bengkok atau patah
Karakteristik
Unbalance :
a.
Amplitudo dominan pada 1 x RPM.
b.
Getaran (vibrasi) dominan pada
arah Radial (Horizontal).
c.
Rasio amplitudo antara arah Horizontal dengan Vertikal kecil (H/V
<3), kecuali pada kasus struktur yang tidak simetris.
d.
Time Waveform dari Unbalance sangat sinusoidal.
e.
Beda fasa antara pembacaan horizontal dan vertikal pada bearing yang sama adalah 90º (±30º) Out of Phase.
f.
Fasa pembacaan horizontal atau vertikal pada kedua bearing sefasa/ in phase
(±30º). 7. Fasa relative stabil
dengan perubahan fasa antara 15º sampai dengan 30º
2.
Resonansi, setiap komponen mesin yang
dipasang memiliki nilai natural frequency
masing-masing yang besarnya tidak boleh sama dengan nilai frequency pada putaran mesin. Jika terjadi persamaan nilai maka
dapat menimbulkan vibrasi yang tinggi
atau yang disebut resonansi .
3.
Misalignment, ketika penyambungan poros
tidak tepat atau tidak simetris, maka dapat menghasilkan vibrasi. Secara umum, penyebab vibrasi
akibat misalignment ini, hampir mirip
dengan gejala pada unbalance.
Perbedannya ada bagian sudut fasanya yang bisa dianalisa menggunakan vibration meter. Beberapa komponen yang
rentan misalignment yaitu roda gigi,
kopling dll.
4.
Cacat bearing, vibrasi lainnya yaitu karena terjadinya
kerusakan atau cacat bearing. Jenis
anti friction bearing yaitu roll bearing dan ball bearing. Sedangkan untuk jenis sleeve bearing adalah journal
bearing.
5.
Baut penahanan yang longgar, vibrasi juga bisa disebabkan karena
adanya baut pada bagian penahan tidak kencang sehingga ketika turbin berputar
mengeluarkan getaran.
6.
Oil whirl, getaran ini terjadi karena
adanya perubahan karakteristik pada pelumasan mesin yang digunakan dan juga
biasanya terdapat pengurangan oil pada mesin akibat panas yang dihasilkan
mesin.
7.
Rubbing (gesekan) terjadinya gesekan
pada komponen yang berputar sehingga menimbulkan getaran yang disebut rubbing. Hal ini terjadi berlangsung
secara terus-menerus selama turbin berputar.
8.
Water hammering, vibrasi juga bisa terjadi akibat penyumbatan uap pada saluran
turbin atau tingginya tekanan pasokan uap sehingga menimbulkan getaran yang
cukup tinggi.
Pada PT. Nubika Jaya Blok
Songo bearing pada turbin
permasalahan yang sering timbul berasal dari oli turbin, oli turbin pemegang
peran penting untuk tidak terjadinya problem
pada bearing, terlebih pada
turbin ketika posisi memulai start
(mulai dihidupkan) diperlukan perhatian khusus pada moment seperti ini.
Oil tidak akan naik ketika
pertama bearing dihidupkan, karena
steam yang berasal dari boiler tidak langsung mensuport turbin, butuh beberapa
waktu untuk steam masuk ke turbin dan mensuport oil turbin, maka dari itu
diperlukan bantuan pompa untuk menaikkan oli ke turbin, perhatian khusus harus
diterapkan karna ketika pompa tidak hidup maka bearing pada turbin mengalami gesekan yang dapat menaikkan suhu bearing, dan kemungkinan dapat
terjadinya cacat pada bearing ataupun
bisa pecahnya bearing, bearing rentan terjadi kerusakan ketika
oil turbin mengalami masalah contohnya : Berkurangnya oli, kotornya oli.
Maka turbin di PT. Nubika
Jaya harus rutin melakukan pemeriksaan oli, menurut data diperusahaan operator
wajib memeriksa oil turbin setiap 1 jam sekali. Dan ketika turbin berhenti
beroperasi operator turbin wajib melakukan pemeriksaan keseluruhan, untuk
menghindari kejadian yang tidak diinginkan pada turbin. dikutip dari seorang
operator mekanik turbin di PT. Nubika Jaya Blok Songo.
Dalam kegiatan pemeliharaan bearing pada turbin Shandong di PT. Nubika
Jaya Blok Songo, hampir tidak ditemui permasalahan. Karena belakangan ini tidak
ditemukan masalah pada bearing turbin maupun pada turbin itu sendiri, hanya
saja operator mekanik turbin menekan perawatan berkala harus rutin
dilaksanakan.
Selama kita mengikuti prosedur perawatan turbin maka tidak akan terjadi
permasalahan, apa lagi turbin di PT. Nubika Jaya Blok Songo dipantau langsung
oleh mekanik langsung dari Shandong yang didatangkan dari China, dikutip dari
penjelasan wawancara dengan operator mekanik turbin di PT. Nubika Jaya Blok
Songo.
Adapun permasalahan yang sering terjadi di perusahaan tentang
pemeliharaan bearing pada turbin
Shandong :
1.
Masalah Tenaga Ahli
Kerusakan – kerusakan yang ada dalam perusahaan pada umumnya masih dapat
diatasi oleh teknisi-teknisi yang ada di dalam perusahaan, namun terkadang
untuk mesin – mesin buatan luar negeri yang mempunyai tingkat kesulitan tinggi
maka perusahaan harus mendatangkan tenaga ahli dari perusahaan yang memproduksi
mesin tersebut.
2.
Masalah Suku Cadang
Hampir semua mesin – mesin dalam proses produksi yang ada di PT. Nubika
Jaya Blok Songo adalah mesin – mesin buatan luar negeri yang berasal dari
China, tetapi ada juga yang berasal dari buatan lokal. Untuk mesin turbin
Shandong yang digunakan PT. Nubika Jaya Blok Songo sebagai penggerak generator
ini adalah buatan China
Jika terdapat kerusakan yang
mengharuskan penggantian suku cadang yang tidak terdapat didalam negeri, maka
perusahaan harus memesan suku cadang tersebut kepada perusahaan yang
memproduksi mesin turbin Shandong yaitu berasal dari China dan perusahaan harus
mengeluarkan dana yang cukup besar untuk mendatangkan suku cadang tersebut.
3.
Masalah efisiensi antara pemeliharaan terencana dengan korektif.
Efisiensi dalam sebuah
perusahaan merupakan salah satu masalah yang rumit dimana jika perusahaan dapat
melakukan efisiensi maka biaya yang dikeluarkan dapat lebih ditekan. Bagi
sebuah perusahaan biaya perawatan harus dapat dikelola secara efektif dan
efisiensi sehingga biaya yang dikeluarkan perusahaan tidak terlalu membebankan
biaya produksi.
Oleh karena itu perusahaan
harus dapat menentukan kebijakan perawatan yang harus dilakukan agar biaya
pemeliharaan dapat ditekan dan produksi perusahaan
dapat berjalan dengan lancar.
4.4. Metode
Penanggulangan dan Penghambatan Kerusakan Bearing
Penanggulangan dan penghambatan kerusakan yang bisa
dilakukan di PT. Nubika Jaya Blok Songo hanyalah :
1.
Memperhatikan oli turbin dan melakukan pengecekan pada oli turbin, oli
turbin dilakukan pemeriksaan setiap 1 jam sekali ketika mesin turbin
dioperasikan (dihidupkan). Apakah oli turbin berkurang atau oli turbin kotor.
2.
Melakukan perhatian khusus pada steam, suhu steam harus tetap terjaga
agar bearing tetap terjaga suhunya.
3.
Tekanan turbin juga harus diperhatikan agar turbin dapat berjalan sesuai
standar.
4.
Kebersihan turbin kerap dilakukan agar kotoran-kotoran yang menempel
disekitaran bearing tidak dapat masuk
ke dalam bearing.
5.
Melakukan perawatan rutin dan berkala.
6.
Melakukan overhaul jika
diperlukan ketika mesin turbin sedang posisi off (tidak digunakan).
Perawatan bearing merupakan hal yang harus
diperhatikan agar terkendalinya performa bearing,
perawatan bearing biasa dikenal
dengan sebutan maintenance. Perawatan
pada bearing turbin uap dilakukan
untuk menguji tingkat efisiensi bearing
turbin. Pengawasan dan perawatan bearing
serta pengujian lainnya untuk menjaga kesinambungan bearing agar tetap tejaga performanya.
Pemeriksaan dan pemeliharaan
pada bantalan-bantalan ini dilakukan baik pada simple inspection, mean
inspection maupun serious inspection.
Untuk pemeriksaan bantalan journal, bantalan tersebut harus dikeluarkan dari
housing. Karena pada simple inspection
tidak dilakukan pengangkatan rotor, maka untuk sementara yaitu ketika bantalan
journal dikeluarkan dari posisinya, rotor harus ditopang oleh shaft raising gear.
Time based maintenance akan ditunjang oleh condition base maintenance (berdasarkan kondisi bearing) atau condition monitoring dengan cara memonitor kondisi bearing pada turbin dengan cara
melakukan pengamatan, serta perbaikan apabila semua itu dibutuhkan. Beberapa
kegiatan yang dilakukan saat keadaan maintenance
sebagai berikut :
1.
Pemantauan serta pemulihan blade
bearing (korosi, cacat, erosi dll)
2.
Pemantauan serta pemulihan suhu tekanan turbin
3.
Pemantauan serta pemulihan pada nozzle (evaluasi data)
4.
Pemantauan serta pemulihan minyak pelumas bearing (seperti : grace, oil)
5.
Pemantauan serta pemulihan rotor dan shaft serta komponen lainnya yang
dapat mempengaruhi kinerja bearing pada
turbin uap.
Kegiatan – kegiatan maintenance diatas merupakan kegiatan
yang rutin dilakukan untuk meminimalisir kerusakan pada bearing turbin. Maintenance
adalah hal yang menjadi peran penting bagi kekuatan bearing turbin. Adapun kegiatan perawatan bearing pada turbin uap ialah :
1.
Pemeliharaan dalam keadaan beroperasi
Pemeliharaan dalam keadaan
beroperasi ialah pekerjaan yang dilakukan tanpa mengganggu jalannya operasi bearing turbin. Pada umunya pekerjaan
yang dilakukan adalah pekerjaan – pekerjaan ringan seperti pembersihan,
pengukuran, pengamatan dan pengecekan sebagaimananya pada bearing turbin maupun peralatan yang berhubungan.
A.
Pemeliharaan Rutin
Beberapa pemeliharaan rutin yang dapat dilakukan pada saat bearing turbin beroperasi:
a.
Penambahaan grease pada bagian
bearing
b.
Menambah minyak pelumas pada permukaan bearing
c.
Membersihkan permukaan bearing
d.
Memeriksa baut yang kendor pada bearing
e.
Memeriksa kebocoran dan vibrasi
serta suara bearing saat keadan
beroperasi.
2.
Pemeliharaan dalam keadaan tidak beroperasi
Biasanya pemeliharaan dalam keadaan
tidak beroperasi dapat dilakukan pada saat periodic
inspection. Pada keadaan tertentu dapat dilakukan juga pemeliharaan tak
terjadwal, tetapi hal ini tidak boleh melampaui lama waktu yang diperlukan oleh
kegiatan utama dan ini hanya dilakukan pada peralatan yang pada pengamatan
sebelumnya menunjukkan kelainan.
Dalam
sifat pemeliharaan seperti ini harus memperhatikan schedule inspection yang baik sehingga urutan satu pekerjaan dengan
pekerjaan yang lainnya dapat dilaksanakan sebaik–baiknya tanpa ada waktu yang
terbuang.
Turbin uap memiliki 2 jenis bantalan
yaitu Journal aksial dan bantalan aksial (thrust bearing). Adapun kegiatan yang bisa dilakukan dalam
pemeliharaan bantalan ini ialah :
a.
Pengukuran clearance
b.
Pemeriksaan bekas kontak / gesekan antara journal dengan bearing
c.
Goresan – goresan pada permukaan babbit (white metal)
d.
Babbit yang terkelupas
e.
Keretakan
f.
Cacat cathodic
g.
Pengukuran clearance
h.
Bekas kontak/gesekan antara journal dengan bearing
BAB V
PENUTUP
Setelah
melakukan kerja praktek di PT. Nubika Jaya Blok Songo dan melakukan pengamatan
serta pengambilan data, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
1.
PT. Nubika Jaya adalah perusahaan pengolahan kelapa sawit yang bersumber
bahan baku dari kebun sendiri dan juga kebun milik masyarakat. PT. Nubika Jaya
Blok Songo merupakan bagian dari Permata Hijau Group (PHG) lokasi pabrik ini
terletak dijalan Lintas Sumatera, Desa Blok Songo, Kec. Kotapinang, Kab.
Labuhanbatu Selatan – Sumatera Utara, dengan luas ± 35 ha. PT. Nubika Jaya
memakai bahan baku utama adalah Tandan Buah Segar (TBS) yang bersumber dari
kebun sendiri perusahaan seluas 2.200 hektar yang berada di kecamatan Kampung
Rakyat Labuhanbatu Selatan dan juga perkebunan dari masyarakat.
2.
Produk akhir dari PKS adalah Palm
Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel (PK).
Pada tahun 2002 PT. Nubika Jaya membangun Kernel
Chrushing Plant (KCP) dengan kapasitas 400 ton/hari, dengan bahan baku
adalah Kernel (inti), yang sumbernya dari PKS sendiri dan beli dari pabrik
lain. Produk utama dari KCP adalah Crude
Palm Kernel Oil (PKO) dan Palm Kernel
Expeller (PKE).
3.
Penyebab timbulnya vibrasi pada turbin uap di PT. Nubika Jaya Blok Songo
:
a.
Unbalance
b.
Resonansi
c.
Misalignment
d.
Cacat bearing
e.
Baut penahanan yang longgar
f.
Oil whirl
g.
Rubbing (gesekan)
h.
Water hammering,
4.
Bearing pada turbin permasalahan
yang sering timbul berasal dari oil turbin, oil turbin pemegang peran penting
untuk tidak terjadinya problem pada
bearing, terlebih pada turbin ketika posisi memulai start (mulai dihidupkan) diperlukan perhatian khusus pada moment
seperti ini. Oil tidak akan naik ketika pertama bearing dihidupkan, karena steam yang berasal dari boiler tidak
langsung mensuport turbin, butuh beberapa waktu untuk steam masuk ke turbin dan
mensuport oil turbin, maka dari itu diperlukan bantuan pompa untuk menaikkan
oli ke turbin, perhatian khusus harus diterapkan karna ketika pompa tidak hidup
maka bearing pada turbin mengalami gesekan yang dapat menaikkan suhu bearing,
dan kemungkinan dapat terjadinya cacat pada bearing ataupun bisa pecahnya bearing, bearing rentan terjadi
kerusakan ketika oil turbin mengalami masalah contoh nya : Berkurangnya oli,
kotor nya oli. Maka turbin harus rutin melakukan pemeriksaan oli, operator
wajib memeriksa oil turbin setiap 1 jam sekali. Dan ketika turbin berhenti
beroperasi operator turbin wajib melakukan pemeriksaan keseluruhan, untuk
menghindari kejadian yang tidak diinginkan pada turbin.
Dari hasil kerja praktek yang telah dilakukan pada PT. Nubika Jaya Blok
Songo selama kurang lebih satu bulan, penulis dapat memberi saran sebagai
berikut :
1.
Turbin yang terdapat di PT. Nubika Jaya Blok Songo sudah sangat baik
perawatannya, oleh karena itu untuk dapat terus menerus menjaga kualitas turbin
maka diperlukan tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya perawatan untuk memelihara
bearing pada turbin uap.
2.
Untuk mendapatkan tenaga-tenaga ahli tersebut, perusahaan sangat perlu
bekerja sama dengan pihak – pihak terkait yaitu dunia pendidikan, khususnya
dunia kampus, sehingga dari kerja sama tersebut diharapkan terciptanya sumber
daya manusia yang kemudian siap untuk terjun langsung.
3.
Kerjasama dapat diperoleh lewat seminar – seminar atau pelatihan –
pelatihan yang diharapkan berasal dari dunia industri, khususnya dunia
permesinan sehingga para peserta dapat mengetahui keadaan sebenarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arismunandar w., ( 1998 ), Turbin Penggerak Mula.
Penerbit ITB, Bandung.
Cotton,. K.C.(1998).
Eavaluating and Improving Steam Turbine Performance.
Dietzel F.,
(1993). Turbin, Pompa dan Kompresor., Penerbit Erlangga., Jakarta.
Hariyandi.
(2015). Studi kasus Unbalance pada
Motor Condensate Pump 3A PLTU (Jurnal
Teknik Mesin UBL). Universitas Bandar Lampung. Pelabuhan Ratu Lampung
Hendra
AF.2017.Tinjauan Pustaka Turbin dan jenisnya. Repository Skripsi. Politeknik Ilmu Pelayaran. Semarang.
Karyawan
PT. Nubika Jaya Blok Songo. 2019. Wawancara Kerusakan Turbine Uap Shandong.
Blok songo
Mozaffarian,
D. (2006). Trans Fatty Acid s and
Cardiovascular Desease, The New England Journal of Medicine, vol 354: 1601
- 1613
Parsons,
Charles A. (1911). The Steam Turbine. University
Press, Cambridge.
Saputra
Bahagia,. 2016. Laporan Prakerin PT. Nubika Jaya Blok Songo. SMTI Negeri Banda
Aceh.
Stodola A,.
Steam and Gas Turbines, vol I , Mc. Graw Hill BookCompany INC., New York.
Thurston,
R. H. (1878). A. History of the Grow of
the Steam Engine. D. Appleton and Co.
Traupel, W.
(1977). Thermische Turbomaschinen
(dalam bahasa German).
LAMPIRAN I
Gambar 1.1. turbin uap PT.
Nubika Jaya
Gambar 1.2. Spesifikasi
Turbin
Gambar 1.3. Bearing
Pada Turbin
Gambar 1.4. Bearing dari samping
Gambar 1.5. posisi letak
bearing no 1 pada turbin
Gambar 1.6. posisi letak bearing no 2 pada turbin
Gambar 1.7. posisi letak bearing no 3 pada turbin
Gambar 1.8. posisi letak bearing no 4 pada turbin
Gambar 1.9. spesifikasi
turbo generator PT. Nubika Jaya
Gambar 1.10. Pompa oil Turbin no 1
Gambar 1.11. Pompa oil Turbin no 2
Gambar 1.12. Alat ukur
Turbin
Gambar 1.13. sistem oil turbin
Gambar 1.14. Sistem Turbin
Gambar 1.15. Turbin Water and Steam Sistem
Gambar 1.16. Diskusi
karyawan di PT. Nubika Jaya
Gambar 1.17. Perbaikan Lori
Gambar 1.18. Perbaikan Gear Box bersama Karyawan
Gambar 1.19. Perbaikan gear box oleh penulis
Gambar 1.20. Pemeriksaan rutin seluruh mesin
Gambar 1.21. Analisa
Perawatan Mesin
Gambar 1.22. Pemeriksaan mesin bersama karyawan
Gambar 1.23. Team Kerja Praktek
Gambar 1.24. Pemeriksaan mesin di kolam limbah bersama
karyawan
LAMPIRAN II
HSE
STRUKTUR :
STRUKTUR KANTOR
: